Bu, maaf saya hamil enam bulan, bagaimana bu?.... Teng…
kepalaku langsung puyeng, mbak nur yang notabene sudah seperti saudara
dan berhasil saya latih mendidik anak saya dengan cara saya, akhirnya
hamil lagi. Tapi masak iya saya harus melarang hamil…
Dari
saat anak saya (Hani) berusia 3 bulan, mbak nur saya latih bagaimana
harus memberi ASIP dengan sendok, bagaimana mencairkan ASIP beku,
bagaimana mensterilkan peralatan Hani.... awalnya susah, hani nangis,
mbak nur bingung, akhirnya sukses juga, HANI minum ASIP dg sendok, usia
12 bulan sudah berlatih menggunakan gelas. No Bottle, No Dot. Saat hani
usia 6 bulan, mulailah saya latih lagi ... memberi pengertian apa itu
MPASI, bagaimana memberikan MPASI, bagaimana menggunakan slow cooker …
sukses juga…NO INSTANT MPASI.
Sekarang
saat hani usia 16 bulan mbak nur hamil?... what can I do?.... Tapi saya
masih ingin kerja disini kok bu, sekitar 3 bulan lagi, begitu kata mbak
nur saat melihat saya kaget. Iya, mbak, tks banget ya…jawabku…walau
saya galau juga, khawatir mood orang hamil kan nggak bisa ditebak.
Di
sinilah awal kebingungan: mau mancari babysitter?... ah, sy takut dan
ragu. Ada nggak ya saudara yang bisa jagain Hani? Sudah telephon kesana
kemari tidak ada juga.
Apa yang harus kulakukan?... Hmmm…tanyalah pada mbah Google
Setelah browsing sana sini ketemulah satu kata: DAYCARE
Tapi bagaimana nanti di sana? Dan daycare mana yang paling tepat?.. .Mulailah browsing lagi, ketemulah daftar daycare di Jakarta. Berbekal nomor telephone dari internet, saya mulai telephone satu persatu dengan pertanyaan yang sama:
- Berapa biaya per bulan? Termasuk lembur?
- Dimana lokasinya?
- Jam berapa operasionalnya?
- Satu pengasuh mengawasi berapa anak?
- Apa saja fasilitasnya?
- Adakah dokter, ahli gizi dan psikolognya?
- Apa saja menu makanan tiap harinya?
- Apa saja program hariannya?
- Apakah ada playground, kolam renang dan ruang bermain?
Setelah
sebulan menimbang-nimbang akhirnya saya putuskan untuk memilih daycare
di Jakarta Selatan, dengan pertimbangan lokasi yang gampang dijangkau,
fasilitas lumayan lengkap (ruang tidur, ruang bermain, playground, kolam
renang, bahkan ada sekolahnya sampai tingkat SD), ada dokter dan
psikolognya, ada teachernya (mereka sebenarnya guru playgroup dan TK dis
ekolah), buka jam 7.30 tutup jam 18.30, selebihnya dihitung lembur.
Biaya perbulan yang harus sy bayarkan adalah Rp.1.450.000, dengan biaya
pendaftaran Rp. 2.000.000.
Seminggu
sebelumnya saya sengaja survey bersama suami dan Hani. Hani kelihatan
senang sekali bertemu dengan teman-teman baru. Itu membuat saya mantap
untuk memilih daycare tsb.
Seminggu kemudian saat hari pertama masuk daycare, apa yang
terjadi?.... Hani nangis tidak mau ditinggal…duh sedih juga hati saya.
Dengan terpaksa saya meninggalkan hani yang nangis. Sepanjang perjalanan
dan dikantor saya benar-benar tidak konsentrasi teringat anak. Tapi saya tetapkan hati dengan banyak berdoa semoga Tuhan selalu melindungi Hani.
Sore
hari jam 15.00 sudah gelisah saja hati ini ingin menjemput Hani, karena
tidak tahan saya ijin dari kantor untuk pulang awal. Jam 16.00 saya
sudah sampai di daycare. Apa yang terjadi? Begitu lihat saya Hani
langsung nangis. Duh, tak tega rasanya. Saya tanyakan kepada
pengasuhnya: bagaimana perkembangan hari ini? Dia jawab: belum mau
bermain bu, tadi juga nggak mau tidur, mungkin karena suasana baru.
Malam harinya saat tertidur, Hani ngigau sambil nangis, bingung juga hati ini.
Keesokan harinya timbul keraguan: apakah mau lanjut di daycare atau
bagaimana? Tapi jika tidak di daycare, siapa yang menemani Hani?...
Hari kedua sampai ke enam tiap pagi dan sore selalu diwarnai dengan tangisan Hani dan kegalauan hati.
Hingga
seminggu kemudian, Hani mulai tersenyum saat bertemu teman-teman di
daycare, ohhh rupanya Hani sudah punya sahabat di daycare bernama Nikita
dan Naya (mereka kakak beradik).... wah, lega sekali. Saat sore saya jemput Hani selalu tersenyum ceria.
Sebulan
kemudian apa yang terjadi?... saat saya jemput untuk pulang, Hani
menolak pulang karena masih ingin bermain bersama teman-teman. Waduh ...
ibunya dicuekin hihihi...
Saat
siang hari ada program art & craft atau mewarnai, sorenya saat
bertemu saya Hani selalu bangga menunjukkan hasil karyanya, demikian
juga setelah berenang Hani ceria sekali menceritakan pengalamannya.
Akhirnya masa-masa sulit itu lewat sudah....
Alhamdullilah, Hani akhirnya memperoleh daycare, pengasuh dan teman-teman yang baik.
****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar